IQNA

Murka Para Ekstremis Buddha atas Simpati Paus dengan Kaum Rohingya

19:06 - December 05, 2017
Berita ID: 3471762
MYANMAR (IQNA) - Simpati Paus Fransiscus, Pemimpin Katolik Dunia dengan para pengungsi Rohingya di Bangladesh telah menunai marah dan protes para netizen ekstremis Buddhis di sosial media.

Menurut laporan IQNA dilansir dari situs Arakan, pertemuan Paus Fransiskus, Pemimpin Katolik Dunia dengan kelompok para pengungsi muslim dalam lawatan ke Bangladesh dan penggunaan kalimat Rohingya dalam pembicaraannya dengan mereka, telah menunai murka para netizen Buddis ekstremis di sosial media.

Pemimpin Katolik Dunia kendati dalam lawatannya ke Myanmar, sesuai dengan kemaslahatan minortias kecil Kristen negara ini dan ketakutan mereka terhadap reaksi keras para Buddhis, maka ia tidak berbicara tentang krisis muslim, namun dalam lawatan ke Bangladesh, ia melakukan pertemuan dengan muslim Rohingnya dan menyebut mereka dengan minoritas Rohingya.

Sementara itu, para ekstremis Buddhis Myanmar dan pemerintah negara ini tidak menerima gelar tersebut dan menyebut muslim sebagai imigran ilegal Bengali.

Paus Fransiskus dengan tiba di Vatikan mengungkapkan bahwa ia mengupas masalah Rohingya dalam pertemuan-pertemuan khusus di Myanmar dan setelah bertemu dengan sekelompok pengungsi, iapun menangisi akan kondisi mereka.

Dalam wawancara dengan para reporter mengatakan, sekelompok pengungsi menangis di depan saya dan saya juga menangis untuk mereka, meski saya berusaha menyembunyikan kondisi ini.

Publikasi ucapan ini dari Paus telah membangkitkan murka para netizen Buddhis Myanmar di sosial media; sebuah negara yang telah dilanda media massa selama lima dekade terakhir dan sekarang ini aktif dalam kancah sosial media.

Aung So Lin, salah seorang warga Myanmar terkait perubahan kondisi Paus di laman Facebooknya menulis, dengan perubahan iklim ia telah merubah warna.

Salah seorang netizen lainnya Yi Lin Mung di akunnya menulis, Paus adalah seorang tokoh agama, kendati demikian ia berbicara di satu negara dan berbicara lain di negara lainnya.

Sementara itu, pemakaian kata Rohingya untuk para pengungsi muslim Myanmar mendapat sambutan sebagian netizen di sosial media.

Paus Fransiskus, Jumat (1/12) untuk pertama kalinya dalam sepanjang lawatan Asianya, melakukan pertemuan dengan kelompok minoritas muslim Rohingya dan menggunakan secara langsung kalimat Rohingya.

http://iqna.ir/fa/news/3669472
 
 
 
 
captcha