Menurut laporan IQNA dilansir dari Palestina Online, Dr Abdulaziz Othman Altwaijri, Direktur Jenderal ISESCO, dalam konferensi pers yang diadakan di markas Maroko di kota Rabat, Maroko, menggambarkan pameran mushaf bersejarah Maroko di wilayah Pendudukan sebagai bentuk pencurian.
Altwaijri, demikian juga meminta negara-negara Islam, yang bertepatan dengan pengenalan tahun 2019 sebagai Tahun Warisan Dunia Islam, untuk mencurahkan waktu satu pekan untuk kota Quds.
Perlu dicatat bahwa halaman resmi perpustakaan nasional Israel di jejaring sosial bulan lalu menerbitkan gambar-gambar naskah kuno Alquran milik Maroko, yang kekunoannya kembali pada 10 abad yang lalu.
Dalam hal ini, seorang aktivis hukum Maroko mendesak pemerintah untuk menarik mushaf ini, yang memiliki kekunoan kembali pada 10 abad lalu dari rezim Zionis.
Ahmad Owichman, kepala anti-normalisasi hubungan Maroko dengan Israel, mengatakan: "Pemerintah Maroko perlu mengambil tindakan untuk mengembalikan mushaf ini serta mushaf-mushaf bersejarah lainnya."
http://iqna.ir/fa/news/3780387