IQNA

Respon Al-Azhar dan Darul Fatwa atas Penghinaan terhadap Nabi Islam saw di Prancis

8:52 - October 26, 2020
Berita ID: 3474717
TEHERAN (IQNA) - Syekh Al-Azhar dan Darul Fatwa Yordania mengecam penghinaan terhadap kesucian Nabi (saw) di Prancis dan menyatakan bahwa penistaan ​​terhadap para nabi Ilahi tidak akan pernah bisa diterima.

Al-Youm7 melaporkan, Syekh Ahmad al-Tayeb, Syekh al-Azhar, mentweet di akunnya: “Kami sekarang menyaksikan serangan metodis untuk melibatkan Islam dalam pertempuran politik dan menciptakan kekacauan, yang dimulai dengan serangan yang sengaja ditujukan kepada Nabi (saw). Kami tidak menerima bahwa simbol dan kesucian kami adalah korban spekulasi yang tidak berharga di pasar politik dan kampanye-kampanye pemilu.”

“Saya katakan kepada mereka yang membenarkan penghinaan terhadap Nabi Islam: Krisis sebenarnya adalah karena dikotomi ideologis dan instruksi yang berpikiran sempit Anda, dan saya mengingatkan bahwa tanggung jawab terpenting dari para pemimpin adalah untuk menjaga perdamaian sipil dan keamanan masyarakat, menghormati agama dan mendukung rakyat tidak jatuh ke dalam perangkap hasutan, bukan untuk berjuang atas nama kebebasan berekspresi,” imbuhnya.

Darul Fatwa Yordania

Darul Fatwa Yordania juga dengan mengeluarkan pernyataan, mengatakan: “Mereka yang menghina Nabi suci belum mengenal siapa Nabi Islam dengan benar, dan ini hanya karena ketidaktahuan mereka akan sirah Nabi saw, yang menyerukan persaudaraan, toleransi dan persahabatan.”

Respon Al-Azhar dan Darul Fatwa atas Penghinaan terhadap Nabi Islam saw di Prancis

Pernyataan tersebut dengan mengisyaratkan desakan surat kabar Prancis tentang penghinaan adalah bukti niatnya untuk memicu kebencian dan perselisihan di seluruh dunia, dan menekankan perlunya menghindari kekerasan, terorisme, dan penghinaan yang mengarah pada permusuhan dan kebencian di antara orang-orang.

Demonstrasi Warga Palestina

Menurut Pusat Informasi Palestina, warga Palestina yang tinggal di kota Rafah di Jalur Gaza selatan berkumpul kemarin di Prancis untuk mengecam penghinaan terhadap Nabi Islam (saw).

Demo tersebut diselenggarakan atas undangan Gerakan Perlawanan Islam Hamas di bundaran Syuhada di Rafah, dan dihadiri oleh puluhan orang, termasuk perwakilan kelompok Palestina.

Respon Al-Azhar dan Darul Fatwa atas Penghinaan terhadap Nabi Islam saw di Prancis

Para demonstran memegang plakat bertuliskan “Orang tua saya jadi tebusanmu wahai Rasulullah saw”.

Juma al-Ghoul, salah satu pemimpin Hamas di Rafah, mengatakan dalam pidatonya di sela-sela demonstrasi bahwa "Kami berkumpul di sini hari ini untuk mengecam publikasi kartun yang menghina Nabi Islam (saw) dalam majalah Prancis dan pernyataan Menteri Luar Negeri Emmanuel Macron yang menghina Islam dan Nabi.

Macron baru-baru ini mengklaim bahwa penerbitan kartun yang menghina kesucian Nabi Islam (saw) di negara ini adalah bagian dari kebebasan berekspresi.

Dengan mengabaikan kecerobohan baru Charlie Hebdo dalam menerbitkan gambar-gambar menghina Nabi (saw), dia mengklaim bahwa dia tidak dalam posisi untuk menilai keputusan publikasi Prancis dalam menerbitkan gambar-gambar yang menghina tersebut.

Menyusul pernyataan itu, dua wanita Muslim berjilbab ditikam di Paris, tetapi pihak berwenang Prancis tidak menanggapi insiden tersebut.

Majalah Charlie Hebdo menulis dalam editorial menghina yang diterbitkan pada Selasa lalu dengan kartun kontroversialnya menulis, gambar ini "milik sejarah dan sejarah tidak dapat ditulis ulang atau dihapus." (hry)

 

3931164

 

captcha