IQNA

Al-Azhar: Para Penghasut Politik Berusaha Menabur Perselisihan di Antara Umat Islam

6:01 - October 17, 2021
Berita ID: 3475878
TEHERAN (IQNA) - Al-Azhar dan Mufti Mesir mengeluarkan pernyataan terpisah yang menggambarkan serangan terhadap masjid Syiah di Afghanistan bertentangan dengan ajaran Islam, dan menekankan bahwa penghasut politik ingin memecah belah barisan umat Islam setelah 14 abad.

IQNA melaporkan seperti dilansir masrawy.com, Al-Azhar mengutuk serangan teroris di masjid-masjid di kota Kandahar, Afghanistan, yang menewaskan dan melukai puluhan orang.

Al-Azhar mengatakan dalam sebuah pernyataan: “Menyulut perbedaan mazhab dan menyalahgunakannya untuk menumpahkan darah dan mengintimidasi warga sipil yang tidak bersalah adalah pengkhianatan terhadap ajaran Islam, yang menyerukan pengambilan hikmah, dakwah dan berurusan dengan kebaikan dalam menuju Allah swt; Tetapi orang-orang yang membunuh para jamaah di rumah-rumah Allah dan masjid-masjid telah menjual agama mereka dengan harga murah di dunia ini dan akan dihukum di akhirat.”

Menurut pernyataan itu, para penghasut di kancah politik mengambil keuntungan dari perbedaan antara aliran pemikiran Islam untuk memecah-belah barisan umat Islam, sambil melupakan bahwa agama-agama ini telah hidup berdampingan dalam Islam selama lebih dari 14 abad.

Mufti Mesir dan kepala Sekretariat Lembaga Fatwa di dunia, Dr. Syauqi Allam juga mengutuk serangan teroris di sebuah masjid Syiah di Kandahar, Afghanistan, yang menewaskan 62 orang dan melukai lebih dari 70 lainnya. (hry)

 

4005245

captcha