IQNA

Hubungan Menakjubkan antara Tidur dan Bangun dalam Perspektif Alquran

8:24 - September 19, 2022
Berita ID: 3477336
TEHERAN (IQNA) - Alquran menyajikan realitas mimpi dan efeknya sebagai isu penting dan penuh warna, dan Nabi Muhammad (saw) juga menekankan pentingnya subjek mimpi dan isu-isu sekitarnya.

Menurut sabda Nabi Muhammad (saw), “Mimpi itu ada tiga: Kabar gembira yang datang dari Allah swt, kesedihan yang disebabkan oleh setan, dan mimpi karena bawaan pikiran seseorang (ketika terjaga)”. Tapi mimpi mana yang membawa kabar gembira Allah bagi orang mukmin?

Nabi Muhammad (saw) tentang surah Yunus ayat 64, “Bagi mereka berita gembira dalam kehidupan dunia dan di akhirat”, berkata: “Kegembiraan dalam ayat di atas adalah mimpi yang baik yang terlihat oleh orang Muslim atau yang diperlihatkan padanya”. Riwayat lain dari Nabi Muhammad saw mengatakan tentang ayat tersebut: “Kabar gembira adalah mimpi sejati yang dilihat oleh seorang mukmin atau orang lain melihat untuknya”; Nabi Muhammad (saw) juga mengatakan tentang mimpi yang benar: “Mimpi yang benar adalah janji dari Allah dan bagian dari kenabian.”

Pentingnya percaya pada mimpi yang benar dari Lisan Nabi (saw)

Subyek mimpi dan isu-isu di sekitarnya begitu penting sehingga Rasulullah (saw) mengatakan tentang hal itu: "

من لم یؤمن بالرؤیا الصادقه فانه لم یؤمن بالله و رسوله

“Barangsiapa tidak percaya pada mimpi yang benar, maka sesungguhnya dia tidak percaya kepada Allah dan Rasul-Nya.”

Alquran mengangkat realitas mimpi dan efeknya sebagai masalah penting dan penuh warna dan membahasnya di beberapa tempat. Dalam Alquran, ada banyak ayat tentang mimpi orang - seperti para nabi, raja dan orang biasa - yang menunjukkan pentingnya topik dan hubungan langsung mimpi-mimpi ini dengan kehidupan individu dan masyarakat. (HRY)

 

* Diambil dari catatan Seyed Mahmoud Javadi

captcha