IQNA

Ambigu Trump dalam Menghadapi Kaum Muslim

20:44 - September 20, 2016
Berita ID: 3470698
AMERIKA (IQNA) - Donald Trump, kandidat partai Republik pemilu presiden mendatang Amerika dalam kampanye pemilunya yang melarang masuknya kaum muslim ke Amerika dan juga registrasi dan pengawasan mendetail terhadap kaum muslim yang tinggal di negara ini mengatakan, namun Trump, pemilik hotel memberikan hadiah al-Quran dan sajadah kepada kaum muslim.

Menurut laporan IQNA seperti dikutip dari Bakersfield, Donald Trump, penguasaha miliyarder dan calon terkaya pemilu presiden Amerika beberapa hari lalu membuka satu hotel mewah di kota Washington, DC Amerika.

Salah satu klien hotel ini mengetengahkan sebuah laporan akan kontradiksi sikap Donald Trump sebagai pemilik sebuah hotel dan Donald Trump sebagai kandidat partai Republik pemilu presiden dan mengatakan apa yang diklaimkannya di hotel Trump terdapat kebencian. Dalam laporan tersebut ia menulis:

Tak lama setelah pukul 16:00 hari Kamis, telepon di kamarku di hotel internasional Trump yang baru-baru ini dibuka di kota Washington berdering; sebuah al-Quran yang saya minta dari resepsionis supaya dibawakan kepada saya.

Pada saat saya sedang mengecek kamar, saya melihat sebuah manuskrip Injil di atas meja di samping tempat tidur, di pinggirnya ada cacatan dengan judul Hotel-hotel Trump dan di atasnya bertuliskan jika kalian hendak melanjutkan perjalanan spiritual anda, maka kami akan memperkenalkan kalian Talmud, al-Quran, Gita, Awista dll.

Saya angkat telepon dan beberapa menit kemudian, seorang pelayan hotel datang ke kamar dengan membawa sebuah naskah al-Quran dan terjemahan Inggrisnya, satu sajadah coklat dan satu kompas penunjuk arah kiblat.

Donald Trump, kandidat partai Republik pemilu presiden mendatang Amerika yang dalam kampanye pemilunya melarang masuknya etnis muslim ke Amerika dan juga registrasi dan pengawasan mendetail terhadap kaum muslim yang tinggal di negara ini mengatakan, namun Trump pemilik hotel memberikan hadiah al-Quran dan sajadah kepada kaum muslim.

Demikian juga, dengan menilik sarana dan perlengkapan-perlengkapan hotel hal ini menunjukkan bahwa banyak sekali dari barang-barang tersebut diimpor dari negara-negara seperti Cina, Jepang, Italia, Korea, Mexico, Perancis, dll.

Kampanye pemilu Trump dengan slogan "Yang Pertama adalah Amerika” sedang aktif, namun satu hal yang dapat saya temukan di kamar hotel yang mana itu adalah produk Amerika adalah sebuah paket kecil coklat susu Trump, yang nilainya sekitar 25 dolar.

Tikar dan handuk buatan India, barang-barang Cina buatan Jepang, telepon buatan Malaysia, kulkas Swiss, cangkir Jerman, sabun dan lotion Trump buatan Kanada dan Cina, lampu-lampu buatan Perancis termasuk perlengkapan-perlengkapan kamar saya.

Kebanyakan dari para staf hotel juga memiliki dialeg Karibia atau Afrika, meski Trump memberikan slogan anti imigran.

Trump sendiri juga memperlihatkan persahabatan kepada orang-orang yang tidak mampu, namun dengan menyewakan kamar-kamar dengan nilai 18 ribu dolar permalam, telah menambah jumlah kekayaannya. Ia mencemooh system yang ada, namun kehidupan dirinya dilakukan untuk melayani mereka.

http://iqna.ir/fa/news/3530955

Kunci-kunci: ambigu ، kaum muslim ، trump ، iqna
captcha