Hari-Hari Gelap Menunggu Trump
Al-Alam melaporkan, para pengamat menekankan adegan serangan ke Kongres, yang dilakukan hanya oleh seperempat pendukung Trump pada hari Rabu, mengungkap realitas Amerika Serikat, karena para pejabat telah berulang kali menggambarkan perkembangan di Timur Tengah sebagai brutal, tidak berbelas kasih dan anti-demokrasi.
Mereka mengatakan serangan terhadap Kongres dan periode empat tahun masa kepresidenan Trump telah menempatkan AS di leher kaca dan memperlebar kesenjangan dalam masyarakat Amerika.
Sebaliknya, para ahli urusan AS percaya bahwa Trump telah melemparkan dirinya dan negaranya ke dalam lumpur dan akan bergabung dalam tong sampah sejarah dalam 13 hari lainnya. Menurut mereka, kategori "Amerika pertama" telah mengisolasi Amerika Serikat; Karena sekutu Eropanya juga menjauhkan diri darinya.
Para ahli Amerika menambahkan bahwa karakter Trump tidak dapat diprediksi dan tidak ada yang tahu apa yang bisa dia lakukan. Kendati Trump men-tweet bahwa pengalihan kekuasaan akan dilakukan dengan tertib. Menurut mereka kekhawatiran utama adalah kebijakan luar negeri pemerintahan Trump di hari-hari terakhirnya, dan kemungkinan dia akan mengambil tindakan militer terhadap suatu negara karena kepribadiannya yang gila.
Mereka mengatakan bahwa mulai 20 Januari, ketika kepresidenan Trump berakhir, dia akan menjadi warga negara biasa dan harus menunggu banyak keluhan, terutama di New York; Karena ucapannya yang provokatif, ia menyerang gedung Kongres dan menewaskan 4 orang.
Pakar politik percaya bahwa serangan terhadap gedung Capitol kongres Amerika dan peristiwa pemilu AS baru-baru ini menunjukkan wajah demokrasi Amerika yang tak terbantahkan dan menekankan fakta bahwa tidak ada demokrasi nyata bahkan di negara yang mengklaim mempromosikannya di seluruh dunia. (hry)
