IQNA melaporkan seperti dilansir almayadeen.net, Perdana Menteri Lebanon Najib Mikati menyatakan berkabung umum di negara itu pada hari Jumat, 15 Oktober.
Sebuah pernyataan resmi dari Kantor Perdana Menteri Lebanon mengatakan bahwa semua kantor pemerintah dan kotamadya dan sekolah telah diliburkan pada hari Jumat untuk berduka atas kematian warga Lebanon dalam insiden hari Kamis.
Palang Merah Lebanon hari itu mengumumkan bahwa jumlah korban dalam konflik bersenjata Kamis lalu di Beirut telah meningkat menjadi tujuh orang.
“Pengembalian senjata yang merugikan pihak Lebanon tidak dapat diterima dan tidak seorang pun akan diizinkan untuk menyandera negara itu untuk kepentingannya sendiri. Pihak berwenang Lebanon mengumumkan penangkapan sembilan tersangka dalam penembakan warga Beirut, termasuk seorang warga Suriah,” kata Presiden Lebanon Michel Aoun setelah insiden Tayouneh di Lebanon, yang menewaskan dan melukai lebih dari 30 orang di negara itu.
Kamis itu juga, sejumlah warga Lebanon - sebagian besar pendukung gerakan Amal dan Hizbullah - yang memprotes tindakan Tarek Bitar, penyelidik pengeboman pelabuhan Beirut, berkumpul di sekitar gedung pengadilan, terutama di kawasan Tayouneh. Setelah itu tentara Lebanon turun tangan, dan para pengunjuk rasa menjadi target tembakan.
Pemakaman para syuhada insiden ini juga dijadwalkan pada hari Jumat di Beirut. (hry)